Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menyampaikan target nilai ekspor perikanan pada 2024 sebesar US$7,2 miliar. Namun, realisasinya di angka US$5,95 miliar atau 82,64% dari target.
Ekspor perikanan yang dimaksud adalah produk perikanan, baik hidup, segar, dingin, maupun olahan yang dikategorikan dalam kode harmonized system (HS) sebanyak 507 kode HS dalam 8 digit yang dijual ke luar negeri dan dikonversi dalam bentuk uang (US$).
Adapun komoditas utama ekspor tahun lalu, yaitu:
- Udang: US$1,68 miliar.
- Tuna-tongkol-cakalang: US$1,03 miliar.
- Cumi-sotong-gurita: US$874,12 juta.
- Rajungan-kepiting: US$511,66 juta.
- Rumput laut: US$342,16 juta.
(Baca: AS, Pasar Utama Ekspor Ikan Indonesia sampai Oktober 2024)
Menurut KKP, yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor udang setara 28,2% dari total ekspor perikanan Indonesia. Sementara tuna-cakalang 17,4%, cumi-sotong-gurita 14,7%, rajungan-kepiting 8,6%, dan rumput laut 5,7%.
Komoditas ekspor perikanan selain yang disebutkan adalah layur-gulama US$100,96 juta (1,7%), tilapia US$93,51 juta (1,6%), dan lobster US$91,79 juta (1,5%).
“Komoditas utama yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya antara lain tuna-cakalang (11,60%), cumi-sotong-gurita (14,63%), rajungan-kepiting (14,30%), layur dan gulama (91,10%), tilapia (14,36%), dan lobster (283,58%),” ucap KKP dalam Laporan Kinerja 2024.
KKP juga menyampaikan, ekspor lobsters meningkat signifikan ke Tiongkok (266,7%) dan Vietnam (8395,4%). Peningkatan tersebut didukung dengan kegiatan ekspor benih lobster selama periode Mei-Desember 2024 dengan nilai US$15,80 juta.
Adapun negara tujuan ekspor utama hasil perikanan Indonesia sepanjang 2024, yaitu:
- Amerika Serikat: US$1,90 miliar.
- Tiongkok: US$1,24 miliar.
- ASEAN: US$854,22 juta.
- Jepang: US$598,74 juta.
- Uni Eropa: US$414,36 juta.
(Baca: 20 Produk Industri Makanan RI Terlaris di Pasar Ekspor 2024)