Rata-rata volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di Indonesia saat ini sebesar 2,6 juta kg data per Maret 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Kain Rajutan atau Rajutan dari Sri Lanka pada 2023)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), DKI Jakarta tercatat dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 terbanyak, yaitu 36,85 juta kg. Volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di DKI Jakarta saat ini setara dengan 61,67% dari total seluruh provinsi.
Berikutnya adalah Sumatera Utara yang mencatatkan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 7,49 juta kg lebih kecil periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di provinsi ini naik 5,76% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Jawa Tengah dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 6,33 juta kg (naik 6,89%), volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 di Jawa Timur turun 15,34% menjadi 4,77 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan Kep. Riau dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 1,18 juta kg (turun 48,78%)
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Jawa Tengah 2015-2024)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume impor karet dan barang dari karet asal pelabuhan kode hs 40 jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 36,85 juta kg
- Sumatera Utara 7,49 juta kg
- Jawa Tengah 6,33 juta kg
- Jawa Timur 4,77 juta kg
- Kep. Riau 1,18 juta kg
- Nusa Tenggara Barat 883,96 ribu kg
- Sumatera Selatan 765,65 ribu kg
- Sulawesi Tengah 498,65 ribu kg
- Maluku Utara 161,67 ribu kg
- Banten 155,13 ribu kg