Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2024 sebesar 11,99%, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,45%. Dengan jumlah penduduk 233.627 jiwa, terdapat 27.280 jiwa penduduk miskin di kabupaten ini.
Secara historis, persentase kemiskinan di Aceh Tenggara mengalami fluktuasi. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu 24,13%, sedangkan terendah pada tahun 2024 dengan 11,99%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu 8,44%, sedangkan penurunan terdalam pada tahun 2008 turun 14,31%. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 12,42% atau lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 12,69%, kondisi kemiskinan saat ini menunjukkan penurunan.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Simeulue 2015-2024)
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Aceh Tenggara berada di urutan tengah. Kabupaten Bireuen memiliki persentase kemiskinan sedikit lebih tinggi yaitu 12,1%, sementara Kota Banda Aceh jauh lebih rendah yaitu 6,95%. Secara nasional, Aceh Tenggara berada di peringkat 169 dalam hal persentase kemiskinan.
Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen menduduki peringkat 163 secara nasional dengan persentase kemiskinan 12,1%. Jumlah penduduk miskin mencapai 59.930 jiwa dari total 462.836 jiwa. Garis kemiskinan di Bireuen tercatat sebesar Rp 494.866,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 40,03 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sedikit lebih lambat sebesar 1,6%, sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk miskin 1,22%, namun pertumbuhan kemiskinan sedikit menurun -0,17%
Kota Langsa
Kota Langsa menempati urutan 230 secara nasional dengan persentase kemiskinan 10,33%. Jumlah penduduk miskin mencapai 19.370 jiwa dari total 182.616 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Langsa tercatat sebesar Rp 546.363,00 per kapita per bulan, mengungguli beberapa wilayah lain. Pendapatan per kapita cukup tinggi, mencapai Rp 37,00 juta per tahun. Kota ini mengalami pertumbuhan pendapatan perkapita yang cukup menjanjikan sebesar 5,15%
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Lampung 2015-2024)
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe memiliki persentase kemiskinan 10,44%, menduduki peringkat 227 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 22.770 jiwa dari total 197.339 jiwa. Garis kemiskinan di Lhokseumawe adalah Rp 522.671,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 59,12 juta per tahun. Terjadi penurunan pertumbuhan angka kemiskinan yang signifikan -2,70%, dan penduduk miskin yang berkurang 1,43%.
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Selatan mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 12,02% dan berada pada peringkat 168 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 30.530 jiwa dari total 238.021 jiwa. Garis kemiskinan di Aceh Selatan mencapai Rp 528.243,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 30,85 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin naik tipis 0,56%, meski garis kemiskinan naik 6,81%
Kabupaten Aceh Tamiang
Kabupaten Aceh Tamiang mencatatkan persentase kemiskinan 12,17%, dan berada pada peringkat 161 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 37.760 jiwa dari total populasi 310.483 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar Rp 583.294,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Aceh Tamiang mencapai Rp 37,34 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin turun turun 1,59%, dan persentase kemiskinan turun 2,72%
Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh memiliki persentase kemiskinan terendah di antara wilayah pembanding, yaitu 6,95%, menempati urutan 350 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 19.970 jiwa dari total 262.962 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini paling tinggi diantara wilayah pembanding, mencapai Rp 862.944,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita juga tertinggi, mencapai Rp 98,20 juta per tahun. Pertumbuhan pendapatan perkapita yang cukup signifikan, 8,21%.