Nilai Penyaluran Pinjol dalam Negeri Turun pada Februari 2025

Keuangan

Premium

Nabilah Muhamad 05/05/2025 10:29 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Nilai Penyaluran Pinjol di Indonesia (Februari 2023-Februari 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

~~Rp100.000~~ 50.000/bulan

Hanya Rp416 per artikel

Lebih detail »

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penyaluran Pinjol di Indonesia (Februari 2023-Februari 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran fintech lending atau pinjaman online (pinjol) dalam negeri sebesar Rp26,90 triliun pada Februari 2025.

Nilainya turun 3,44% dari Januari 2025 (month-to-month/mtm) yang sebesar Rp27,86 triliun.

Pada Februari 2025 penyaluran pinjol masuk ke 14,70 juta akun penerima pinjaman, naik 0,06% dari bulan sebelumnya (mtm).

Mayoritas atau 10,79 juta akun peminjam berada di Pulau Jawa, jumlahnya setara 73% dari total akun peminjam nasional.

Dari total nilai pinjaman pada Februari 2025, sebanyak Rp19,3 triliun (72%) disalurkan ke sektor konsumtif, dan Rp7,6 triliun (28%) ke sektor produktif.

Sektor produktif yang menerima penyaluran pinjol terbesar adalah perdagangan besar dan eceran, yaitu sebesar Rp4,1 triliun.

Lalu sebanyak Rp1,13 triliun masuk ke sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan minum; Rp475.27 miliar ke sektor pertanian, perhutanan, dan perikanan; serta Rp115,14 miliar ke sektor real estat.

(Baca: Daftar Sektor Usaha dengan Utang Pinjol Terbesar Nasional pada Awal 2025)

Editor : Adi Ahdiat