Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 sebesar 698.232 Rupiah per kapita per bulan. Data historis menunjukkan adanya pertumbuhan positif dari tahun 2015 hingga 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan sebesar 11,32%, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan hanya 0,94%. Secara umum, garis kemiskinan makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung mengalami fluktuasi pertumbuhan setiap tahunnya.
Rata-rata pertumbuhan Garis Kemiskinan Makanan perdesaan selama 3 tahun terakhir (2022-2024) adalah 6,65%, sedangkan rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun terakhir (2020-2024) adalah 5,09%. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan garis kemiskinan makanan perdesaan sedikit lebih baik dalam 3 tahun terakhir dibandingkan 5 tahun terakhir. Meskipun demikian, pertumbuhan tahun 2024 sebesar 6,37% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2022.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Riau 2019-2024)
Pada tahun 2024, Kepulauan Bangka Belitung menempati peringkat pertama di Pulau Sumatera untuk Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan. Namun, secara nasional, Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat kedua, menunjukkan bahwa ada provinsi lain di Indonesia yang memiliki Garis Kemiskinan Makanan perdesaan lebih tinggi. Nilai Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 adalah 698.232 Rupiah per kapita per bulan, sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Kenaikan Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung tertinggi terjadi pada tahun 2022, dengan kenaikan sebesar 65.273 Rupiah per kapita per bulan. Kenaikan terendah terjadi pada tahun 2020, dengan kenaikan hanya 5.112 Rupiah per kapita per bulan. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan setiap tahunnya, seperti inflasi, perubahan harga komoditas, dan kebijakan pemerintah.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 41.837 Rupiah per kapita per bulan, atau sebesar 6,37%. Kenaikan ini lebih rendah dibandingkan kenaikan pada tahun 2022, namun lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada tahun 2020. Secara keseluruhan, Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
0
Provinsi dengan kode "0" di Pulau Papua mencatatkan Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan sebesar 803.603 Rupiah per kapita per bulan. Angka ini menempatkannya sebagai yang tertinggi di antara provinsi-provinsi yang dibandingkan. Tidak ada data pembanding dengan tahun sebelumnya untuk provinsi ini, sehingga sulit untuk melihat tren pertumbuhannya. Namun, nilai yang tinggi menunjukkan tantangan signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat perdesaan di wilayah tersebut. Dari sisi ranking, provinsi dengan kode "0" ini menempati posisi pertama di pulau Papua dan posisi pertama secara nasional. Dari data tersebut menunjukkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam upaya menekan garis kemiskinan di Papua.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Konghucu di Kep. Riau 2018-2024)
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat kedua secara nasional untuk Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan, dengan nilai 698.232 Rupiah per kapita per bulan. Pertumbuhannya sebesar 6,37% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan adanya peningkatan, meskipun tidak signifikan. Dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir, angka ini menunjukkan kinerja yang stabil. Posisi ranking yang baik ini mengindikasikan bahwa meskipun masih ada tantangan, Kepulauan Bangka Belitung relatif lebih baik dalam mengatasi masalah kemiskinan makanan di perdesaan dibandingkan dengan banyak provinsi lain di Indonesia. Dari sisi pulau, Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan pertama di Sumatera.
0
Provinsi dengan kode "0" lainnya, kali ini di Pulau Papua, mencatatkan Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan sebesar 606.795 Rupiah per kapita per bulan. Sayangnya, tidak ada data pertumbuhan yang tersedia untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peringkat provinsi ini berada di urutan ketiga secara nasional dan kedua di Pulau Papua. Dengan tidak adanya data historis, sulit untuk menganalisis tren dan perkembangan kondisi kemiskinan makanan di wilayah ini. Namun, besaran nilai tersebut mengindikasikan perlunya perhatian lebih lanjut dan penelitian mendalam untuk memahami dinamika kemiskinan makanan di perdesaan Papua.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menempati peringkat keempat secara nasional dan pertama di Pulau Kalimantan, dengan Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan sebesar 606.186 Rupiah per kapita per bulan. Pertumbuhan sebesar 7,25% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa Kalimantan Timur berhasil menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan di perdesaan dengan baik. Posisi ranking yang baik ini juga menunjukkan bahwa Kalimantan Timur memiliki program-program yang efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan makanan di wilayah tersebut.
Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara memiliki Garis Kemiskinan Makanan di perdesaan sebesar 600.153 Rupiah per kapita per bulan, menempatkannya di peringkat kelima secara nasional dan kedua di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 7,78% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan kinerja yang positif. Persentase kenaikan ini lebih tinggi dari Kalimantan Timur, namun nilai garis kemiskinannya sedikit lebih rendah. Ini mengindikasikan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi cukup baik, Kalimantan Utara masih perlu berupaya lebih keras untuk menurunkan angka kemiskinan makanan di perdesaan agar sejajar dengan provinsi lain yang memiliki potensi sumber daya alam serupa.