Reporters Without Borders (RSF) menghitung tingkat kebebasan pers negara-negara di dunia pada 2025.
Dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia atau the World Press Freedom Index 2025, Norwegia mengantongi skor tertinggi global, yakni 92,31 poin dari 100 poin. Skor ini menempatkan Norwegia di level hijau atau kategori "baik".
RSF menyebut, kerangka hukum Norwegia melindungi kebebasan pers yang sangat kuat.
"Pasar media sangat dinamis, dengan penyiaran layanan publik yang kuat dan sektor swasta yang beragam, dan perusahaan penerbitan mempertahankan independensi editorial yang luas," tulis RSF dikutip pada Senin (5/5/2025), dua hari setelah hari kebebasan pers dunia yang jatuh pada 3 Mei 2025.
Selanjutnya ada Estonia sebesar 89,46 poin. Belanda menyusul dengan skor sebesar 88,64 poin.
Selain itu ada Swedia sebesar 88,13 poin; Finlandia sebesar 87,18 poin, dan Denmark sebesar 86,93 poin. Ada juga Irlandia, Portugal, Swiss, dan Ceko dalam daftar 10 besar.
Secara umum, skor indeks global hanya 54,7 poin. Pertama kalinya skor global ini memasuki kategori "sulit" karena banyak penurunan di sejumlah indikator, terutama ekonomi.
Berdasarkan laporan, 160 dari 180 negara yang disurvei mengalami tekanan ekonomi, bahkan tidak memiliki anggaran sama sekali sehingga banyak media yang terpaksa ditutup.
Setiap negara atau wilayah dievaluasi dengan menggunakan lima indikator yang mencerminkan situasi kebebasan pers, di antaranya konteks politik, kerangka hukum, konteks ekonomi, konteks sosial-budaya, dan keamanan.
RSF juga menjelaskan peta kebebasan pers yang memberikan gambaran visual tentang skor semua negara dalam indeks ini. Warna dan klasifikasinya sebagai berikut:
- 85—100 poin: baik (hijau)
- 70—85 poin: memuaskan (kuning)
- 55—70 poin: bermasalah (oranye muda)
- 40—55 poin: sulit (oranye tua)
- 0—40 poin: sangat serius (merah tua).
(Baca juga: Skor Kemerdekaan Pers Indonesia Turun Dua Tahun Beruntun)