Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Serang menunjukkan perkembangan yang menarik pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pengeluaran mencapai Rp310.045 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 5.7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp283.328, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mengambil porsi yang cukup signifikan. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan menunjukkan bahwa konsumsi makanan jadi cukup dominan dalam alokasi anggaran rumah tangga di Kota Serang.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Teluk Bintuni | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Serang mengalami fluktuasi. Dimulai dengan Rp221.181 pada 2018, melonjak signifikan hingga mencapai Rp361.157 pada 2020, sebelum kemudian sedikit terkoreksi dan kembali naik dalam dua tahun terakhir. Angka ini menunjukkan bahwa preferensi masyarakat terhadap konsumsi makanan dan minuman jadi cukup tinggi, meskipun sempat terpengaruh oleh kondisi tertentu seperti pandemi Covid-19.
Pertumbuhan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan juga menunjukkan tren positif. Data menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa meningkat dari Rp283.328. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan daya beli dan perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Serang.
Dalam perbandingan tingkat provinsi Banten, Kota Serang berada di urutan ke-4 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Tangerang menempati urutan pertama dengan pengeluaran Rp462.599, diikuti Kota Tangerang Selatan Rp361.904, dan Kota Cilegon Rp333.716. Secara nasional, Kota Serang berada di peringkat ke-53.
BPS mencatat, pertumbuhan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di beberapa kabupaten/kota lain di Banten juga bervariasi. Kota Tangerang mengalami sedikit penurunan turun 1.3%, sementara Kota Tangerang Selatan tumbuh 4.8%, Kota Cilegon -3.6%, Kabupaten Tangerang 2%, Kabupaten Serang -2.2%, Kabupaten Lebak 5.3%, dan Kabupaten Pandeglang 2.7%.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Real Estate Periode 2013-2025)
Pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Kota Serang terjadi pada tahun 2020, mencapai Rp361.157 per kapita per bulan. Sedangkan pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018, yaitu Rp221.181. Anomali terlihat pada tahun 2021, di mana terjadi penurunan signifikan turun 19%, kemungkinan besar disebabkan oleh pembatasan aktivitas ekonomi akibat pandemi.
Kota Tangerang Selatan
Pada tahun 2024, Kota Tangerang Selatan menunjukkan performa yang kuat dalam berbagai indikator pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.627.012, tumbuh signifikan sebesar 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp2.632.593, tumbuh 16.8%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami kenaikan menjadi Rp1.005.581, dengan pertumbuhan 8.4%. Kota Tangerang Selatan menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Banten dalam semua kategori pengeluaran ini.
Kota Tanggerang
Kota Tanggerang mencatatkan pengeluaran yang cukup tinggi pada tahun 2024. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.147.701, naik 8.1% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.535.589, juga naik 8.1%. Sementara pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.387.888, tumbuh 8.1%. Kota ini menduduki peringkat pertama untuk pengeluaran makanan di Banten.
Kota Cilegon
Kota Cilegon mengalami pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.107.904, melonjak 38.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga naik menjadi Rp2.014.801, tumbuh 26%. Sementara pengeluaran untuk makanan mencapai Rp906.897, naik 13.5%. Kota Cilegon menempati peringkat ketiga se-kabupaten/kota di Provinsi Banten dalam semua kategori pengeluaran ini.
Kabupaten Tanggerang
Kabupaten Tanggerang menunjukkan pertumbuhan yang moderat dalam pengeluaran pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp744.608, tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.577.849, tumbuh 5.4%. Sementara pengeluaran untuk makanan mencapai Rp833.240, sedikit naik 0.2%. Kabupaten Tanggerang menempati peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Banten dalam semua kategori pengeluaran ini.