EV-DCI: Daya Saing Digital Indonesia Menguat secara Berkelanjutan sampai 2025

1
Nabilah Muhamad 28/05/2025 16:30 WIB
Image Loader
Memuat...
Skor Median Indeks Daya Saing Digital Indonesia (2020-2025)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Daya saing digital Indonesia terus menguat secara berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dari laporan terbaru East Ventures — Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, hasil riset kolaborasi East Ventures bersama Katadata Insight Center.

Sejak 2020 East Ventures rutin mengukur daya saing digital Indonesia melalui sejumlah pilar penilaian utama, yaitu:

  • Input: Sumber Daya Manusia, Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pengeluaran TIK
  • Output: Perekonomian, Kewirausahaan dan Produktivitas, Ketenagakerjaan
  • Penunjang: Infrastruktur, Keuangan, Regulasi dan Kapasitas Pemda

Penilaian ini kemudian diolah menjadi skor EV-DCI dengan skala 0-100 poin. Makin tinggi skornya, maka daya saing digital makin baik.

Berdasarkan metode tersebut, median skor EV-DCI nasional pada 2025 mencapai 38,8 poin. Skornya meningkat 0,7 poin dibanding 2024, sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak awal pengukuran tahun 2020 seperti terlihat pada grafik.

"Laporan tahun ini menunjukkan peningkatan skor median yang konsisten dan menegaskan pertumbuhan berkelanjutan dari ekonomi digital Indonesia," kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

"Hal yang menggembirakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) kini menunjukkan tren peningkatan yang kuat," lanjutnya.

Menurut laporan EV-DCI, peningkatan daya saing digital Indonesia pada 2025 salah satunya ditopang oleh peningkatan rasio pekerja yang menggunakan internet, serta naiknya rasio desa yang mendapat sinyal 3G dan 4G.

Kesenjangan skor antarwilayah juga berkurang, menunjukkan adanya perbaikan daya saing digital di provinsi-provinsi peringkat menengah dan bawah, seiring dengan upaya pemerataan pembangunan. Hal ini terlihat dari turunnya selisih antara skor provinsi tertinggi dan terendah.

Pada 2024 skor EV-DCI tertinggi diraih DKI Jakarta (78,2) dan terendah Papua Pegunungan (17,8), selisihnya mencapai 60,4 poin. Kemudian pada 2025 selisih antara skor tertinggi DKI Jakarta (78,4) dan terendah Papua Pegunungan (21,6) menyempit jadi 56,8 poin.

Angka-angka tersebut mencerminkan bahwa provinsi dengan skor EV-DCI rendah mulai menutup kesenjangan dengan provinsi yang memimpin secara digital. Hal ini juga mengindikasikan Indonesia terus berupaya menuju ekonomi digital yang lebih inklusif.

"Kami yakin laporan ini berfungsi sebagai kompas, yang memberikan arahan strategis bagi evolusi digital Indonesia yang berkelanjutan. Kami yakin akan kemampuan kolektif kami untuk membangun masa depan yang cerah bagi ekonomi digital Indonesia, di mana pembangunan yang inklusif menciptakan nilai yang langgeng bagi semua orang Indonesia," kata Willson.

Selain memberi gambaran daya saing digital nasional, EV-DCI 2025 juga menyajikan hasil penilaian di tingkat daerah.

Berikut rincian skor EV-DCI 2025 untuk tingkat provinsi, diurutkan dari peringkat tertinggi:

  1. DKI Jakarta: 78,4
  2. Jawa Barat: 61,9
  3. Banten: 55,5
  4. Jawa Timur: 53,7
  5. DI Yogyakarta: 52,1
  6. Bali: 50,0
  7. Kepulauan Riau: 49,0
  8. Kalimantan Timur: 47,9
  9. Jawa Tengah: 46,8
  10. Sumatera Utara: 46,6
  11. Sulawesi Selatan: 44,1
  12. Sulawesi Utara: 43,0
  13. Sumatera Barat: 41,7
  14. Bengkulu: 41,3
  15. Kalimantan Selatan: 41,2
  16. Kepulauan Bangka Belitung: 40,9
  17. Riau: 39,5
  18. Sulawesi Tenggara: 39,4
  19. Lampung: 39,0
  20. Papua: 38,6
  21. Kalimantan Tengah: 38,6
  22. Kalimantan Utara: 38,4
  23. Maluku: 38,0
  24. Aceh: 37,9
  25. Jambi: 37,6
  26. Kalimantan Barat: 37,5
  27. Papua Barat: 37,3
  28. Sumatera Selatan: 37,1
  29. Gorontalo: 37,0
  30. Nusa Tenggara Barat: 37,0
  31. Papua Selatan: 36,5
  32. Nusa Tenggara Timur: 35,9
  33. Papua Barat Daya: 34,9
  34. Sulawesi Tengah: 34,7
  35. Maluku Utara: 33,5
  36. Sulawesi Barat: 33,4
  37. Papua Tengah: 22,6
  38. Papua Pegunungan: 21,6

EV-DCI 2025 juga melakukan penilaian daya saing digital di 157 kabupaten/kota. Skor tertinggi diraih Jakarta, Bandung, Tangerang Selatan, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasil penilaian dan laporan lengkapnya dapat diakses di tautan ini.

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua