Data per Februari 2025, pertumbuhan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 di Sulawesi Tenggara tumbuh -99.89% menjadi 80,4 kg. Sebelumnya, Sulawesi Tenggara pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada Oktober 2018 dengan angka volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 mencapai 80,4 kg dan untuk rata-rata enam tahun terakhir volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 tumbuh dengan angka 776.29%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: PDRB ADHK Sektor Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Periode 2013-2024)
Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), data per Februari 2025, volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 1,27 miliar kg. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 99,66% dari total seluruh provinsi.
Urutan pertama adalah DKI Jakarta, wilayah ini mencatatkan hingga 514,86 juta kg. Provinsi ini mencatatkan peningkatan 187,81 juta kg dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Berikutnya adalah Jawa Timur yang mencatatkan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 377,05 juta kg lebih tinggi periode yang sama bulan sebelumnya. Sedangkan untuk data bulanan, volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 di provinsi ini naik 54,57% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Banten dengan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 204,73 juta kg (naik 67,05%), Kep. Riau dengan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 118,24 juta kg (turun 7,8%) dan Sulawesi Tengah dengan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 35,98 juta kg (turun 43,45%)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume impor besi dan baja asal pelabuhan kode hs 72 jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 514,86 juta kg
- Jawa Timur 377,05 juta kg
- Banten 204,73 juta kg
- Kep. Riau 118,24 juta kg
- Sulawesi Tengah 35,98 juta kg
- Riau 4,83 juta kg
- Sumatera Utara 3,69 juta kg
- Maluku Utara 3,5 juta kg
- Lampung 3,45 juta kg
- Jawa Tengah 3,21 juta kg