Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Tangerang pada tahun 2024 sebesar 5,43%. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,89%. Dengan jumlah penduduk 1.927.815 jiwa, jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang tercatat sebanyak 128.910 jiwa.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 6,38%. Secara historis, angka kemiskinan di Kota Tangerang fluktuatif selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar 4,19%, sementara persentase tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 6,83%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2019 turun 6,93% dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 mencapai 46,01%.
(Baca: Produksi Padi Periode 2013-2023)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini (5,43%) lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), persentase kemiskinan saat ini sedikit lebih tinggi. Secara nasional, Kota Tangerang berada pada peringkat 424 dalam hal persentase kemiskinan. Peringkat ini sempat bergeser naik turun selama periode 2004-2024.
Di Provinsi Banten, Kota Tangerang memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kota Serang. Di antara kabupaten/kota lain di Banten, persentase kemiskinan Kota Tangerang lebih tinggi dibandingkan Kota Cilegon (3,75%) dan Kota Tangerang Selatan (2,36%), namun lebih rendah dibandingkan Kabupaten Lebak (8,44%), Kabupaten Serang (4,51%), dan Kabupaten Tangerang (6,55%).
Kota Cilegon
Kota Cilegon menunjukkan kinerja yang baik dengan persentase kemiskinan terendah di antara wilayah tetangganya, hanya 3,75%. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 17.310 jiwa, dan menduduki peringkat 355 secara nasional. Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita tertinggi di antara wilayah sekitarnya, mencapai Rp302,86 juta per tahun. Garis kemiskinan di Cilegon adalah Rp663 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk di Cilegon adalah 2,61%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Sula | 2004 - 2024)
Kabupaten Lebak
Kabupaten Lebak menghadapi tantangan yang signifikan dengan persentase kemiskinan tertinggi di antara wilayah tetangga, mencapai 8,44% dan berada di urutan 290 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini cukup besar, yakni 111.710 jiwa, yang menempatkannya pada peringkat 59 secara nasional. Kabupaten Lebak memiliki pendapatan per kapita terendah di antara wilayah sekitarnya, hanya Rp25,96 juta per tahun. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp440 ribu per kapita per bulan. Pertumbuhan penduduk di Lebak adalah 1,47%.