Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Minggu Pagi, Tingkat Aktivitas di Level Waspada


- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Minggu (29/6/2025) pukul 07.08 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 25 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak (1.923 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16,3 milimeter dan durasi 31 detik.
(Baca: Indeks Risiko Banjir Bekasi Tertinggi di Jabotabek)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 29 Juni 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 7,5-40 milimeter dan lama gempa 30-41 detik.
Kemudian, 88 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,3-8,3 milimeter dan lama gempa 25-34 detik serta 1 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 5,6 milimeter dan lama gempa 141 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.733 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.949 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 114 kali.
(Baca: Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Secara Global Turun pada 2023)