Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Madiun, pada 2024 mencapai Rp25,55 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,68% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp23,83 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,32%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 739,23 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp33.712 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 395.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,57 jutajuta. Nominal ini tumbuh 0,14%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,81% menjadi Rp4,56 jutajuta, sektor industri pengolahan tumbuh 5,01% menjadi Rp3,72 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp1,7 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Madiun pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Madiun ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 22,86%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.