Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Persentase Rumah Tangga dengan Status Kepemilikan Rumah Kontrak/Sewa di perkotaan dan perdesaan di Sulawesi Selatan pada tahun 2024 sebesar 2,09 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 5,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jika melihat data historis, persentase ini fluktuatif, dengan angka tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar 7,23 persen, kemudian menurun drastis di tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 5,75 persen, kondisi tahun 2024 mengalami penurunan signifikan. Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 5,96 persen, penurunan ini semakin terasa. Ranking Sulawesi Selatan di tingkat pulau juga menurun dari peringkat 3 pada tahun 2023 menjadi peringkat 4 pada tahun 2024.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Pengadaan Listrik dan Gas di Periode 2015-2024)
Secara nasional, ranking Sulawesi Selatan juga mengalami penurunan, berada di peringkat 30 pada tahun 2024, jauh di bawah peringkat 27 pada tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2023, sebesar 53,67 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2024, turun 69,52 persen. Anomali penurunan ini perlu menjadi perhatian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi, Sulawesi Selatan menempati urutan ke-4 dengan nilai 2,09 persen. Sulawesi Tenggara mencatatkan nilai tertinggi sebesar 2,32 persen dan Sulawesi Utara sebesar 2,18 persen.
Kenaikan tertinggi Persentase Rumah Tangga Kontrak Sewa Sulawesi Selatan terjadi pada periode 2022-2023 sebesar 53,67 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada periode 2023-2024 turun 69,52 persen. Anomali ini menunjukkan fluktuasi yang signifikan dan perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami penyebabnya.
Jawa Timur
Jawa Timur menempati urutan ke-27 secara nasional dengan persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 2,61 persen. Meskipun demikian, terjadi penurunan tipis sebesar 0,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki proporsi rumah tangga yang menyewa relatif lebih tinggi dibandingkan beberapa provinsi lain, namun trennya menunjukkan sedikit penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan ranking ke-5 di pulau Jawa, Jawa Timur perlu terus berupaya menekan angka rumah tangga yang menyewa.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Solok | 2024)
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menempati peringkat ke-28 secara nasional dengan nilai 2,32 persen, mengalami pertumbuhan sebesar 7,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sulawesi Tenggara menduduki peringkat ke-2 di Pulau Sulawesi, menunjukkan bahwa angka rumah tangga yang menyewa di provinsi ini relatif tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di pulau tersebut. Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kebijakan yang mendukung kepemilikan rumah agar dapat menekan angka sewa rumah.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara dengan nilai 2,18 persen berada di urutan ke-29 seindonesia. Terjadi penurunan signifikan turun 20,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sulawesi Utara menduduki peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi, menunjukkan bahwa angka rumah tangga yang menyewa di provinsi ini relatif moderat dibandingkan dengan provinsi lain di pulau tersebut. Pemerintah daerah perlu mengkaji penyebab penurunan ini dan mencari solusi untuk mengatasi masalah perumahan.
Lampung
Lampung berada di peringkat ke-31 secara nasional dengan persentase 1,98 persen. Terjadi penurunan turun 19,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan ranking ke-10 di pulau Sumatera, Lampung perlu meningkatkan upaya untuk menyediakan perumahan yang terjangkau agar dapat mengurangi ketergantungan pada sewa rumah. Penurunan ini menunjukkan tantangan dalam penyediaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat.
Maluku Utara
Maluku Utara menempati posisi ke-32 secara nasional dengan persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 1,8 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan turun 8,51 persen. Maluku Utara menempati urutan ke-2 di pulau Maluku. Angka ini menunjukkan bahwa masih terdapat kebutuhan akan penyediaan perumahan yang lebih terjangkau di wilayah ini. Perlu ada evaluasi mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan ini.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan berada di peringkat ke-33 secara nasional dengan persentase rumah tangga kontrak/sewa terendah, yaitu 1,53 persen. Papua Pegunungan menduduki peringkat ke-6 di pulau Papua. Karena tidak ada data pembanding tahun sebelumnya, sulit untuk menilai tren yang terjadi di provinsi ini. Namun, angka yang rendah ini bisa menjadi indikasi bahwa sebagian besar masyarakat memiliki rumah sendiri atau tinggal di rumah keluarga.