Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menunjukkan angka yang cukup signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp312.044 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan sebesar 41,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi indikasi adanya perubahan pola konsumsi masyarakat di Kota Palopo.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kota Palopo untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.024.275 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menyumbang sekitar 30,46%. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Palopo cukup banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan selain makanan. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp463.514.
(Baca: Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar 142,46 Ribu Jiwa Data per 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Palopo mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, angkanya mencapai Rp214.320, kemudian sempat turun menjadi Rp172.492 pada tahun 2019. Setelah itu, terjadi kenaikan bertahap hingga mencapai Rp237.589 pada tahun 2022, sebelum akhirnya sedikit turun di tahun 2023 dan melonjak signifikan pada tahun 2024. Tahun 2024 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa selama periode pengamatan 2018-2024.
Dalam skala regional, Kota Palopo menempati peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Kota Palopo untuk barang dan jasa non-primer tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Di tingkat nasional, Kota Palopo berada di peringkat ke-118.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Palopo juga lebih tinggi dibandingkan beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan. Sebagai contoh, Kota Makassar mencatatkan pengeluaran Rp467.807 dengan pertumbuhan -2.9%, Kabupaten Luwu Timur Rp322.614 dengan pertumbuhan 56.9%, Kabupaten Enrekang Rp253.876 dengan pertumbuhan 45%, Kota Parepare Rp241.706 dengan pertumbuhan -15.5%, dan Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan Rp217.653 dengan pertumbuhan 7%.
Kota Makassar
Kota Makassar, sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.012.020 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp929.229,92. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat Makassar terhadap barang dan jasa selain makanan. Kota Makassar menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran bukan makanan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Angkutan Udara Periode 2013-2024)
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.535.908 pada tahun 2024, naik signifikan sebesar 18% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.302.138,02. Peningkatan ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat Parepare. Kota Parepare menduduki peringkat kedua se-Sulawesi Selatan dalam kategori ini.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 29.3% pada tahun 2024. Dengan pengeluaran sebesar Rp699.112, naik dari Rp540.823,96 tahun sebelumnya, Sidenreng Rappang menduduki peringkat keempat se-Sulawesi Selatan. Pertumbuhan ini menandakan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa non-primer.
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, mencapai 49.7%. Pada tahun 2024, pengeluaran mencapai Rp737.416, naik dari Rp492.447,06 tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Enrekang pada peringkat ketiga se-Sulawesi Selatan, menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan masyarakat.
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan mencatatkan pertumbuhan yang kuat dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 33.9% pada tahun 2024. Dengan pengeluaran sebesar Rp697.005, naik dari Rp520.375,23 tahun sebelumnya, Pangkajene Dan Kepulauan menempati peringkat kelima se-Sulawesi Selatan. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi barang dan jasa non-primer oleh masyarakat.