Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume ekspor aluminium Indonesia mencapai 65,75 ribu ton pada Maret 2025. Secara akumulasi sejak awal tahun hingga Maret 2025, bobotnya mencapai 155,84 ribu ton.
Nilai ekspor per satu bulan Maret 2025 itu mencapai US$189,55 juta. Adapun akumulasi Januari-Maret 2025 mencapai US$354,24 juta.
Sedikitnya ada 10 negara yang menjadi pasar utama aluminium Indonesia. Amerika Serikat (AS) masuk daftar ini dengan volume pengiriman 1,74 ribu ton pada Maret 2025. Akumulasi sejak Januari-Maret 2025 mencapai 4,91 ribu ton.
Nilai ekspor dari pengiriman tersebut sebesar US$7,1 juta pada Maret 2025. Sementara pada Januari-Maret 2025 terakumulasikan US$20,08 juta. Volume dan nilai itu menempatkan AS di urutan kelima negara tujuan ekspor aluminium terbesar Indonesia.
Ekspor aluminium Indonesia ke Negeri Paman Sam itu akan terdampak tarif tambahan. Melansir Katadata, Presiden Amerika Serikat Donald J Trump berencana menaikkan bea masuk baja dan aluminium dari 25% menjadi 50% pada pekan depan, Rabu (11/6/2025).
Trump mengungkapkan rencana ini setelah mengumumkan perjanjian bisnis antara Nippon Steel Corporation dan US Steel senilai US$ 14,9 miliar. Menurutnya, perjanjian bisnis dan peningkatan bea masuk akan mempertahankan lapangan kerja di industri baja Amerika Serikat.
"Kami akan mengenakan penambahan bea masuk sebesar 25%. Kami akan meningkatkan bea masuk dari 25% menjadi 50% untuk baja yang masuk ke Amerika Serikat. Hal ini akan lebih menjaga industri baja di Amerika Serikat," kata Trump seperti dilansir dari Reuters, Minggu (1/6/2025).
Sementara urutan pertama ditempati Turki dengan volume 24,99 ribu ton pada Maret 2025, sedangkan Januari-Maret 2025 mencapai 30,28 ribu ton.
Nilai ekspor aluminium ke Turki mencapai US$69,87 juta pada Maret 2025, adapun sejak Januari-Maret 2025 mencapai US$84,43 juta.
Berikut volume ekspor aluminium Indonesia ke 10 negara teratas pada Maret 2025:
- Turki: 24.997 ton
- Korea Selatan: 12.733 ton
- Cina: 12.854 ton
- Vietnam: 5.181 ton
- Amerika Serikat: 1.745 ton
- India: 1.915 ton
- Jepang: 1.585 ton
- Taiwan: 1.003 ton
- Australia: 689 ton
- Malaysia: 570 ton
- Lainnya: 2.481 ton.
(Baca juga: Negara Tujuan Ekspor Nikel Indonesia pada Maret 2025)