Hari Kebangkitan Nasional, Apa yang Masih Jadi Hambatan di Indonesia?

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap 20 Mei. Jajak pendapat Litbang Kompas memotret sejumlah tantangan yang dinilai masyarakat dapat menghambat kebangkitan bangsa Indonesia. 

"Publik menyadari bahwa masih terdapat beragam tantangan yang berpotensi menghambat kebangkitan yang mereka idamkan," tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (19/5/2025). 

Tercatat, mayoritas atau 48,7% responden menilai tingginya kasus korupsi di Tanah Air menjadi hambatan terbesar. 

Lalu 17,7% responden berpendapat bahwa pemerintah belum memiliki kebijakan yang optimal untuk menghadapi tantangan-tantangan baru kebangkitan nasional masa kini.

Tantangan lain yang dihadapi bangsa adalah lemahnya pendidikan karakter atau budi pekerti (14,6%); ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat (12,4%); budaya apatis di masyarakat (5,1%); politik di Indonesia (0,2%); serta oligarki (0,2%). 

Kendati demikian, survei ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (95,7%) masih merasa bangga menjadi warga Indonesia.

Survei ini melibatkan 510 responden dari 54 kota di 38 provinsi yang dipilih secara acak, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.

Pengambilan data dilakukan pada 21-24 April 2025 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Baca: EIU: Skor Indeks Demokrasi Indonesia Turun pada 2024)